Total Tayangan Halaman

Kamis, 21 Februari 2013

Cerpen Si Pemalas Berkacamata



”Si Pemalas Berkacamata”
Oleh:
Muhamad Gusdhur Setiawan

Dan siang itu pelajaran seni budaya ITA biasa di panggil teman-teman di kelas XH, dengan kemalasannya ia tertidur lelap di dalam kelas. Karena siang itu pelajaran Pak Husen, guru teramah di sekolahan itu, Pak Husen pun membangunkan Ita yang sedang tertidur pulas di mejanya,

“Ita,.. Ita bangun.. ini bukan rumah kamu bangun Ita..” kata P.Husen.

Membangunkan Ita yang sedang tertidur lelap. Karena Ita tak bangun Zizi teman sebangku Ita pun membangunkan Ita

“Ita, bangun ada Pak Husen.. Ta.. bangun Ita..” dengan nada keras Zizi membangunkan.

Ita yang sedang tidur, karena mendengar suara Zizi akhirnya Ita terbangun, sambil bangun ia memarahi Zizi karena telah mengganggu tidurya di siang itu

“Zizi kamu apa-apaan sii ganggu tidurku aja..” ujar Ita.

 Kemudian Ita yang sedari tidur di marahi oleh Pak Husen yang sebenarnya tidak pernah memarahi muridnya sampai keras begitu
“ITA!!! .. cepat kamu ke kamar mandi cuci muka.. pak guru paling nggak suka di kelas ada yang tidur, di kelas itu tidak boleh tidur..”kata Pak Husen.

Dengan kesal Ita pun segera pergi ke kamar mandi untuk cuci muka, pelajaran seni budaya selesai akhirnya jam istirhat tiba Zizi dan Ita pergi ke kantin ke kantin, karena kantin siang itu rame Ita dan Zizi pun berinisiatif  untuk membawa makanan itu ke kelas, dan di kelas mereka hanya berdua ngbrol sana-sini , selesai makan Zizipun mengajak ita untuk membuang sampah masing-masing  di tempat sampah , tetapi karena Ita malas ia kembali tiduran di kelas dan membuang sampah itu kedalam laci, dan ketika pelajran Bahasa Inggris seperti biasanya di absen terlebih dahulu tetapi ketika sampai giliran Ita yang di panggil Ita ada respon untuk menjawabnya, akhirnya Bu Nur datang ke meja Ita
“Ita bangun.. Ita bangun.. get up Ita !!” kata Bu Nur
karena Ita tertidur pulas akhirnya Bu Nur menjewer kuping kuping Ita yang kemudian membangunkan Ita yang sedang tidur, seketika Ita bangun berteriak

“auuwwww,..... sakittt Bu Nurrrrrrrrrr.. sakit ..” jawab Ita
untuk kesekian kalinya Ita di marahi guru siang itu sebagai hukumannya Ita di suruh menulis “ I WOULD NOT SLEEP IN CLASS NO LANGER LAZY” Lima puluh kali. Dengan wajah kesal dan marah Ita menulis kalimat tersebut yang dalam bahasa indonesia berarti “Saya tidak akan tidur lagi di kelas dan tidak malas-malasan lagi” setengah jam berlalu Ita selesai menulis kalimat itu yang kemudian pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka kembali.

          Dan keesokan harinya Ita masih tetap seperti membuang sampah di laci dan di marahi guru, sampai paada akhrinya Ita pagi itu, berangkat tak seperti biasa, karena pada saat itu jam sekolah telah menunjukkan pukul 7, dan Ita belum berangkat padahal pagi itu pelajaran Bahasa Indonesia, semuanya memang takut pada Pak Tri, bagaimana tidak jika ada yang terlambat pada mata pelajranya tidak di perbolehkan mengikutinya, tetapi dari situlah banyak yang mulai suka karena bisa mendidik siswa lebih disiplin lagi, pukul 07.10 Ita baru saja masuk kelas ia kesiangan karena tadi malam menonton BoyBand kesukaanya”I-nkaiScout”  boyband satu ini dari Cina dan paling di sukai Ita, karena personilnya ada yang mirip dengan salah satu teman sekelas yang Awan yaitu ketua kelas XE dia mirip dengan personil yang bernama “Jhe Su Park Cyoun”, beruntung lah pagi itu Pak Tri terlambat karena ada urusan sebentar yang tidak bisa di tinggalkan seketika itu Ita mengucapkan
“huufftt... beruntung  nggk terlambat masuk..” ujar Ita.
 tetapi Ita baru sadar ketika ia melihat Zizi dan teman-teman sekelasnya sedang mengerjakan PR membuat puisi

“Zi, kamu lagi ngerjaiin apa sii kok rasanya ousing amat kayak ngerjain soal ujian nasional..” tanya Ita
(aku lagi ngerjaiiin PR membuat puisi ni Zi, gimana nggak membuat puisi kan membutuhkan konsentrasi yang tinggi.. emang kamu udah Zi..?) jawab Zizi.
“Adduuuuhh, akuu belum Ziiiiiiiii... lupa akuu U,u..” jawab Ita.

 dengan muka kaget karena ia belum mengerjakan sama sekali, Ita pun segera mengambil buku dari tas dan berharap masih bisa mengerjakan, 10 menit berlalu Pak Tri datang

“Maaf  anak-anak Bapak terlambat ada urusan di Dinas Pendidikan karena kakak kelas kalian mau ikut ujian nasional jadi Pak Guru yang mendaftarkan..” ujar Pak Tri
 “Iya, Pak nggak apa-apa Pak...” serentak sekelas menjawab.
Setelah di siapkan oleh Awan semuanya berdoa selesai berdoa Pak Tri menanyakan

“Ada PR anak-anak?” tanya Pak Tri
(Ada Pak...”) jawab sekelas
Kemudian Pak Tripun mengambil absensi untuk memanggil karena tugas kali ini anak harus membaca puisi hasil karyanya sendiri di depan kelas
“Mampuusss, aku Zii punya gue belum selesai inii..”  bercerita ke pada Zizi.
(ya udah situ, di selesaiin cepettt.. habis ini kamu lho Taa, yang maju..) jawab Zizi.
 Ita pun segera menyelesaikan puisinya itu
“Ayundhita Rahma, maju ke depan” pak tri memanggil Ita.
Dengan penuh keragu-raguan Ita pun maju ke depan kelas membacakan puisinya seperti ini :

                             Pangeran Sexyku
Ooh, idolaku kau begitu sempurna di mataku
  Kau sungguh luar biasa
 Wajahmu mengalihkan semua yang aku lihat
 Senyummu bagai matahari yang selalu bersinar
 Menerangi jiwa ini dan hati..
 Janggut sexymu, rambut sexymu, Botak sexymu,
 Selalu ku inginku sentuh selalu
Betapa bahagianya aku bisa memilikimu seutuhnya “

Mendengarkan puisi yang di bacakan oleh Ita semuanya tertawa terbahak-bahak, tak terkecuali Pak Tri sampai tertawa..
Suasana kelas yang dari mencengekam akhirnya mencair berkat puisi yang di backan oleh Ita. Se usai pelajaran Ita langsung pergi kekantin karena jam itu memang jam istirahat, dan di dalam kantin Ita membeli banyak sekali makanan Zizipun bertanya

“Ta, kamu nggak salah beli banyak makanan kayak gitu, sakit ntar lho perutnya..?!” tanya Zizi.
(iya emang nggak salah, aku lagi lapar kok dari pagi belum makan, gara-gara kesiangan bangunnya) jawab Ita.

 Mereka pun kembali ke kelas di dalam kelas Ita makan semua makanan tersebut tanpa sisa.. bahkan Ita tak sungkan untuk meminta jajan kepada Zizi, karena terlalu banyak makanan yang ia makan perutnya menjadi mules, Itapun memutuskan untuk pergi ke kamar mandi, sial siang itu kamar mandi penuh karena kelas lain sedang memakai untuk ganti baju olahraga, ketika ia akan pergi ke kamar mandi yang lain, bel berbunyi keras sekali.. seperti perut Ita yang sedari tadi berkruyuk-kruyuk akibat kebanyakan makan... akhirnya dengan perut  mules Ita pun kembali ke kelas, di kelas ia menjadi lebih tenang karena menahan rasa sakitnya pada perutnya, karena terlalu lama menahan rasa sakitnya Ita tak bisa menahannya lagi Ita yang dari tadi tenang kini berubah menjadi tidak tenang hal mengakibatkan terganggunya KBM(Kegiatan Belajar Mnegajar) di kelas Bu Ani wali kelas XH dan mengampu pelajaran Kimia tak mampu menerangkan dengan baik akibat suara yang di timbulkan oleh Ita
“Ita kenapa kamu dari tadi gelisah terus, kasihan ini teman-teman yang ingin belajar jadi terganggu tingkah gaduh kamu ? Apa kamu lagi PMS..?” Bu.Ani bertanya.
(nggak kok Bu.. lagi nggk PMS aku..) jawab Ita.
(Bu,Aniii.. Ita itu tadi serakah Bu tadi makan nya banyak, sekarang jadi mules deh..) sahut Zizi dengan beersemangat.
 akhrinya Ita pun di suruh bu ani untuk ke uks dari pada menganggu di kelas, karena tergesa-gesa dan menahan rasa mules pada perutnya Ita sampai menabrak mejanya sendiri, alhasil sampah yang selama ini menumpuk di laci berhamburan keluar keluar, kemudian Bu Ani memarahi Ita lagi
“Ita, apa itu berserakan di lantai ?”
(anu, bu... anu...) jawab Ita dengan terbata-bata.
“kamu ini, pemalas sekali Ita membuag sampah di laci pantes di kelas jadi banyak nyamuknya? Apa tidak jijik kamu?”
Akhirnya seisi kelas terdiam dan menatap Ita tak terkecuali Awan, kemudian pelajaran kimia di hentikan, Bu Ani pun menyuruh semua anak-anak untuk membersihkan kelas, terutama sampah yang ada pada laci masing-masing dan terbanyak di antara mereka meja Ita lah yang paling banyak menampung sampah, setelah bersih Bu Ani pun menyuruh Ita untuk menemuinya di ruang BP untuk mendapatkan Bimbingan Konseling, tentang kebersihan. Di dalam ruangan Ita banyak di beri pengetahuan tentang pentingnya menjaga kebersihan, karena kebersihan akan menciptakan kenyamanan di dalam kelas.. 3 jam sudah Ita di beri arahan atau masukan tentang menjaga lingkungan. Setelah mendapatkan Bimbingan konseling akhirnya Ita kembali ke kelas untuk mengambil tas nya di kelas, kelas sore itu sepi karena jam sudah menunjukan pukul 5 sore, Ita pulang dengan keadaan letih karena ia capek.
Pagi harinya  Ita berangkat sekolah pagi hari sekali, bukan untuk mengerjakan PR melainkan untuk piket yang tak pernah Ita lakukan setiap paginya, Ita pun menyapu ruangan kelas, ketika Ita sedang menyapu datanglah Zizi, Zizi pun tercengang melihat Ita yang sedang menyapu
“Ita, itu kamu ?” tanya Zizi
(Iya, ini aku Zi kenapa ? ada yang salah ya Zi sama aku ..?) jawab Ita dengan muka polos.
“nggak yangka kamu bisa rajin seperti ini..?”
(bisalah, kamarenkan aku udah di jelasii tentang pentingnya menjaga lingkungan) jawab Ita.
Karena tak tega akhirnya Zizipun membantu menyapu, kemudian Ita yang tadinya menyapu gini mengepel lantai, karena hampir jam 07.00 akhirnya gerombolan anak-anak yang lain berdatangan mereka sambil memrikan uplos
“hebat, benar kalian pagi-pagi gini  udah ngepel kelas, ceritanya si pemalas menjadi rajin ini haha..” kata Awan kepada Ita
(hey, wan nggak usah kayak gitu Its juga berubah kali) sahut Zizi.
“iya itu Awan ngomong seenaknya sendiri, bukannya bantuiin!!” jawab Ita
(hehe, maaf deh Ta.. Maaf, habis dulu kamu pemalas sii nggak pernah yang namanya pegang sapu, iya deh mulai besok pagi aku berangkat pagi untuk membersihkan kelas) kata Awan.
“iya, bagus ddeh wan ajak juga tuh temen-temen kamubiar pada ngikut kamu mbersihiin kelas..” balas Ita.
Akhirnya mereka semua sepakat untuk berangkat pagi. Pelajaran pagi itu adalah pelajaran ekonomi,Bu Dian sebelum masuk kelas Bu Dian sudah mencium bau wangi yang di kira bau parfum. Setelah masuk seperti biasa Bu Dian mangamati keadaan kelas
“hebat, baru kali ini saya masuk kelas dengan bau wangi lantai seharum ini. Siapa yag piket ini ?..” tanya Bu Dian.
Kemudian Ita dan Zizi mengacungkan tangan mereka
“bagus kalian berdua, sudah mau  menjaga kebersihan kelas dan kalian semua Ibu Guru berharap kalian dapat mencontoh mereka berdua, terutama Ita yang dulunya pemalas sekarang sudah mau berubah” ujar Bu Dian.
Dan hari itu Ita yang menjadi pusat perhatian bagaimana tidak Ita sekarang sudah berubah yang dulunya  pemalas sekarang menjadi anak yang rajin dan meninggalkan kebiasaan buruknya membuang sampah di laci,  ketika istirahat Bu Dian bercerita di kantor tentang kebiasaan baru Ita, kepada guru-guru yang lain. Mendengar cerita itu salah satu guru, nama nya Bu Endah pun mengusulkan Ita sebagai duta ‘Green School’, usulan tersebut di tanggapi guru yang lain dengan antusias terutama Bu Ani karena dialah yang menjadi wali murid kelas Ita yaitu XH. Seketika itu juga Bu Ani mendatangi Ita yang berada di dalam kelas
(Ita.. mana Itaa ? anak-anak?) tanya Bu Ani
“ada apa Bu panggil-panggil saya ?” balas Ita
(Apakah kamu mau menjadi Duta GreenShool sekolah kita Ta..?”
“Menjadi duta Bu ?????, apa nggak salah itu kan punya tanggung jawab yang besar Bu saya kira saya belum bisa dan saya juga tidak bisa” jawab Ita dengan kaget
(Sudah tidak apa-apa Ita Pak dan Bu Guru sudah melakukan  diskusi dan kamu memang pantas sebagai duta.. mau kan kamu Ta..)
“ya, udah jika saya memang telah di tunjuk saya akan melaksankan dengan sepenuh hati Bu...” jawab Ita dengan dengan tegas.
Mendengar pernytaan itu tersebut Bu Ani pun memberi tahukan kepada Bu Endah
“Bu Endah, Ita sudah menjadi Duta green school kita..”
(apakah benar Bu Ani, yang katakan itu..)
“iya benar bu ita sudah mau..”
Seminggu setelah penunjukan Ita sebagai Duta Green School akhirnya hari senin pas upacara Ita pun di lantik menjadi Duta Green School. Banyak yang tak percaya dengan itu, tapi itu lah keadaannya, Ita pun kini semakin gencar memsosialisasikan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. :)