”Si Pemalas Berkacamata”
Oleh:
Muhamad Gusdhur Setiawan
Dan siang itu pelajaran seni budaya ITA biasa di panggil teman-teman di kelas XH, dengan kemalasannya
ia tertidur lelap di dalam kelas. Karena siang itu pelajaran Pak Husen, guru
teramah di sekolahan itu, Pak Husen pun membangunkan Ita yang sedang tertidur
pulas di mejanya,
“Ita,.. Ita bangun.. ini bukan rumah
kamu bangun Ita..” kata P.Husen.
Membangunkan
Ita yang sedang tertidur lelap. Karena Ita tak bangun Zizi teman sebangku Ita
pun membangunkan Ita
“Ita, bangun ada Pak Husen.. Ta..
bangun Ita..” dengan nada keras Zizi membangunkan.
Ita
yang sedang tidur, karena mendengar suara Zizi akhirnya Ita terbangun, sambil
bangun ia memarahi Zizi karena telah mengganggu tidurya di siang itu
“Zizi kamu apa-apaan sii ganggu
tidurku aja..” ujar Ita.
Kemudian Ita yang sedari tidur di marahi oleh
Pak Husen yang sebenarnya tidak pernah memarahi muridnya sampai keras begitu
“ITA!!! .. cepat kamu ke kamar mandi
cuci muka.. pak guru paling nggak suka di kelas ada yang tidur, di kelas itu
tidak boleh tidur..”kata Pak Husen.
Dengan
kesal Ita pun segera pergi ke kamar mandi untuk cuci muka, pelajaran seni
budaya selesai akhirnya jam istirhat tiba Zizi dan Ita pergi ke kantin ke
kantin, karena kantin siang itu rame Ita dan Zizi pun berinisiatif untuk membawa makanan itu ke kelas, dan di
kelas mereka hanya berdua ngbrol sana-sini , selesai makan Zizipun mengajak ita
untuk membuang sampah masing-masing di
tempat sampah , tetapi karena Ita malas ia kembali tiduran di kelas dan
membuang sampah itu kedalam laci, dan ketika pelajran Bahasa Inggris seperti
biasanya di absen terlebih dahulu tetapi ketika sampai giliran Ita yang di
panggil Ita ada respon untuk menjawabnya, akhirnya Bu Nur datang ke meja Ita
“Ita bangun.. Ita bangun.. get up Ita
!!” kata Bu Nur
karena
Ita tertidur pulas akhirnya Bu Nur menjewer kuping kuping Ita yang kemudian
membangunkan Ita yang sedang tidur, seketika Ita bangun berteriak
“auuwwww,..... sakittt Bu
Nurrrrrrrrrr.. sakit ..” jawab Ita
untuk
kesekian kalinya Ita di marahi guru siang itu sebagai hukumannya Ita di suruh
menulis “ I WOULD NOT SLEEP IN CLASS NO LANGER LAZY” Lima puluh kali. Dengan
wajah kesal dan marah Ita menulis kalimat tersebut yang dalam bahasa indonesia
berarti “Saya tidak akan tidur lagi di kelas dan tidak malas-malasan lagi”
setengah jam berlalu Ita selesai menulis kalimat itu yang kemudian pergi ke
kamar mandi untuk mencuci muka kembali.
Dan keesokan harinya Ita masih tetap
seperti membuang sampah di laci dan di marahi guru, sampai paada akhrinya Ita
pagi itu, berangkat tak seperti biasa, karena pada saat itu jam sekolah telah
menunjukkan pukul 7, dan Ita belum berangkat padahal pagi itu pelajaran Bahasa
Indonesia, semuanya memang takut pada Pak Tri, bagaimana tidak jika ada yang
terlambat pada mata pelajranya tidak di perbolehkan mengikutinya, tetapi dari
situlah banyak yang mulai suka karena bisa mendidik siswa lebih disiplin lagi,
pukul 07.10 Ita baru saja masuk kelas ia kesiangan karena tadi malam menonton
BoyBand kesukaanya”I-nkaiScout” boyband
satu ini dari Cina dan paling di sukai Ita, karena personilnya ada yang mirip
dengan salah satu teman sekelas yang Awan yaitu ketua kelas XE dia mirip dengan
personil yang bernama “Jhe Su Park Cyoun”, beruntung lah pagi itu Pak Tri
terlambat karena ada urusan sebentar yang tidak bisa di tinggalkan seketika itu
Ita mengucapkan
“huufftt... beruntung nggk terlambat masuk..” ujar Ita.
tetapi Ita baru sadar ketika ia melihat Zizi
dan teman-teman sekelasnya sedang mengerjakan PR membuat puisi
“Zi, kamu lagi ngerjaiin apa sii kok
rasanya ousing amat kayak ngerjain soal ujian nasional..” tanya Ita
(aku lagi ngerjaiiin PR membuat puisi
ni Zi, gimana nggak membuat puisi kan membutuhkan konsentrasi yang tinggi..
emang kamu udah Zi..?) jawab Zizi.
“Adduuuuhh, akuu belum Ziiiiiiiii...
lupa akuu U,u..” jawab Ita.
dengan muka kaget karena ia belum mengerjakan
sama sekali, Ita pun segera mengambil buku dari tas dan berharap masih bisa
mengerjakan, 10 menit berlalu Pak Tri datang
“Maaf
anak-anak Bapak terlambat ada urusan di Dinas Pendidikan karena kakak
kelas kalian mau ikut ujian nasional jadi Pak Guru yang mendaftarkan..” ujar
Pak Tri
“Iya, Pak nggak apa-apa Pak...” serentak
sekelas menjawab.
Setelah
di siapkan oleh Awan semuanya berdoa selesai berdoa Pak Tri menanyakan
“Ada PR anak-anak?” tanya Pak Tri
(Ada Pak...”) jawab sekelas
Kemudian
Pak Tripun mengambil absensi untuk memanggil karena tugas kali ini anak harus
membaca puisi hasil karyanya sendiri di depan kelas
“Mampuusss, aku Zii punya gue belum
selesai inii..” bercerita ke pada Zizi.
(ya udah situ, di selesaiin cepettt..
habis ini kamu lho Taa, yang maju..) jawab Zizi.
Ita pun segera menyelesaikan puisinya itu
“Ayundhita Rahma, maju ke depan” pak
tri memanggil Ita.
Dengan
penuh keragu-raguan Ita pun maju ke depan kelas membacakan puisinya seperti ini
:
” Pangeran Sexyku
Ooh,
idolaku kau begitu sempurna di mataku
Kau sungguh luar biasa
Wajahmu mengalihkan semua yang aku lihat
Senyummu bagai matahari yang selalu bersinar
Menerangi jiwa ini dan hati..
Janggut sexymu, rambut sexymu, Botak sexymu,
Selalu ku inginku sentuh selalu
Betapa
bahagianya aku bisa memilikimu seutuhnya “
Mendengarkan
puisi yang di bacakan oleh Ita semuanya tertawa terbahak-bahak, tak terkecuali
Pak Tri sampai tertawa..
Suasana
kelas yang dari mencengekam akhirnya mencair berkat puisi yang di backan oleh
Ita. Se usai pelajaran Ita langsung pergi kekantin karena jam itu memang jam
istirahat, dan di dalam kantin Ita membeli banyak sekali makanan Zizipun
bertanya
“Ta, kamu nggak salah beli banyak
makanan kayak gitu, sakit ntar lho perutnya..?!” tanya Zizi.
(iya emang nggak salah, aku lagi
lapar kok dari pagi belum makan, gara-gara kesiangan bangunnya) jawab Ita.
Mereka pun kembali ke kelas di dalam kelas Ita
makan semua makanan tersebut tanpa sisa.. bahkan Ita tak sungkan untuk meminta
jajan kepada Zizi, karena terlalu banyak makanan yang ia makan perutnya menjadi
mules, Itapun memutuskan untuk pergi ke kamar mandi, sial siang itu kamar mandi
penuh karena kelas lain sedang memakai untuk ganti baju olahraga, ketika ia
akan pergi ke kamar mandi yang lain, bel berbunyi keras sekali.. seperti perut
Ita yang sedari tadi berkruyuk-kruyuk akibat kebanyakan makan... akhirnya
dengan perut mules Ita pun kembali ke
kelas, di kelas ia menjadi lebih tenang karena menahan rasa sakitnya pada
perutnya, karena terlalu lama menahan rasa sakitnya Ita tak bisa menahannya
lagi Ita yang dari tadi tenang kini berubah menjadi tidak tenang hal mengakibatkan
terganggunya KBM(Kegiatan Belajar Mnegajar) di kelas Bu Ani wali kelas XH dan
mengampu pelajaran Kimia tak mampu menerangkan dengan baik akibat suara yang di
timbulkan oleh Ita
“Ita kenapa kamu dari tadi gelisah
terus, kasihan ini teman-teman yang ingin belajar jadi terganggu tingkah gaduh
kamu ? Apa kamu lagi PMS..?” Bu.Ani bertanya.
(nggak kok Bu.. lagi nggk PMS aku..)
jawab Ita.
(Bu,Aniii.. Ita itu tadi serakah Bu
tadi makan nya banyak, sekarang jadi mules deh..) sahut Zizi dengan
beersemangat.
akhrinya Ita pun di suruh bu ani untuk ke uks
dari pada menganggu di kelas, karena tergesa-gesa dan menahan rasa mules pada
perutnya Ita sampai menabrak mejanya sendiri, alhasil sampah yang selama ini
menumpuk di laci berhamburan keluar keluar, kemudian Bu Ani memarahi Ita lagi
“Ita, apa itu berserakan di lantai ?”
(anu, bu... anu...) jawab Ita dengan
terbata-bata.
“kamu ini, pemalas sekali Ita membuag
sampah di laci pantes di kelas jadi banyak nyamuknya? Apa tidak jijik kamu?”
Akhirnya
seisi kelas terdiam dan menatap Ita tak terkecuali Awan, kemudian pelajaran
kimia di hentikan, Bu Ani pun menyuruh semua anak-anak untuk membersihkan
kelas, terutama sampah yang ada pada laci masing-masing dan terbanyak di antara
mereka meja Ita lah yang paling banyak menampung sampah, setelah bersih Bu Ani
pun menyuruh Ita untuk menemuinya di ruang BP untuk mendapatkan Bimbingan
Konseling, tentang kebersihan. Di dalam ruangan Ita banyak di beri pengetahuan
tentang pentingnya menjaga kebersihan, karena kebersihan akan menciptakan
kenyamanan di dalam kelas.. 3 jam sudah Ita di beri arahan atau masukan tentang
menjaga lingkungan. Setelah mendapatkan Bimbingan konseling akhirnya Ita
kembali ke kelas untuk mengambil tas nya di kelas, kelas sore itu sepi karena
jam sudah menunjukan pukul 5 sore, Ita pulang dengan keadaan letih karena ia
capek.
Pagi
harinya Ita berangkat sekolah pagi hari
sekali, bukan untuk mengerjakan PR melainkan untuk piket yang tak pernah Ita
lakukan setiap paginya, Ita pun menyapu ruangan kelas, ketika Ita sedang
menyapu datanglah Zizi, Zizi pun tercengang melihat Ita yang sedang menyapu
“Ita, itu kamu ?” tanya Zizi
(Iya, ini aku Zi kenapa ? ada yang
salah ya Zi sama aku ..?) jawab Ita dengan muka polos.
“nggak yangka kamu bisa rajin seperti
ini..?”
(bisalah, kamarenkan aku udah di
jelasii tentang pentingnya menjaga lingkungan) jawab Ita.
Karena
tak tega akhirnya Zizipun membantu menyapu, kemudian Ita yang tadinya menyapu
gini mengepel lantai, karena hampir jam 07.00 akhirnya gerombolan anak-anak
yang lain berdatangan mereka sambil memrikan uplos
“hebat, benar kalian pagi-pagi
gini udah ngepel kelas, ceritanya si
pemalas menjadi rajin ini haha..” kata Awan kepada Ita
(hey, wan nggak usah kayak gitu Its
juga berubah kali) sahut Zizi.
“iya itu Awan ngomong seenaknya
sendiri, bukannya bantuiin!!” jawab Ita
(hehe, maaf deh Ta.. Maaf, habis dulu
kamu pemalas sii nggak pernah yang namanya pegang sapu, iya deh mulai besok
pagi aku berangkat pagi untuk membersihkan kelas) kata Awan.
“iya, bagus ddeh wan ajak juga tuh temen-temen
kamubiar pada ngikut kamu mbersihiin kelas..” balas Ita.
Akhirnya
mereka semua sepakat untuk berangkat pagi. Pelajaran pagi itu adalah pelajaran
ekonomi,Bu Dian sebelum masuk kelas Bu Dian sudah mencium bau wangi yang di
kira bau parfum. Setelah masuk seperti biasa Bu Dian mangamati keadaan kelas
“hebat, baru kali ini saya masuk
kelas dengan bau wangi lantai seharum ini. Siapa yag piket ini ?..” tanya Bu
Dian.
Kemudian
Ita dan Zizi mengacungkan tangan mereka
“bagus kalian berdua, sudah mau menjaga kebersihan kelas dan kalian semua Ibu
Guru berharap kalian dapat mencontoh mereka berdua, terutama Ita yang dulunya
pemalas sekarang sudah mau berubah” ujar Bu Dian.
Dan
hari itu Ita yang menjadi pusat perhatian bagaimana tidak Ita sekarang sudah
berubah yang dulunya pemalas sekarang
menjadi anak yang rajin dan meninggalkan kebiasaan buruknya membuang sampah di
laci, ketika istirahat Bu Dian bercerita
di kantor tentang kebiasaan baru Ita, kepada guru-guru yang lain. Mendengar
cerita itu salah satu guru, nama nya Bu Endah pun mengusulkan Ita sebagai duta
‘Green School’, usulan tersebut di tanggapi guru yang lain dengan antusias
terutama Bu Ani karena dialah yang menjadi wali murid kelas Ita yaitu XH.
Seketika itu juga Bu Ani mendatangi Ita yang berada di dalam kelas
(Ita.. mana Itaa ? anak-anak?) tanya
Bu Ani
“ada apa Bu panggil-panggil saya ?”
balas Ita
(Apakah kamu mau menjadi Duta
GreenShool sekolah kita Ta..?”
“Menjadi duta Bu ?????, apa nggak salah
itu kan punya tanggung jawab yang besar Bu saya kira saya belum bisa dan saya
juga tidak bisa” jawab Ita dengan kaget
(Sudah tidak apa-apa Ita Pak dan Bu
Guru sudah melakukan diskusi dan kamu
memang pantas sebagai duta.. mau kan kamu Ta..)
“ya, udah jika saya memang telah di
tunjuk saya akan melaksankan dengan sepenuh hati Bu...” jawab Ita dengan dengan
tegas.
Mendengar
pernytaan itu tersebut Bu Ani pun memberi tahukan kepada Bu Endah
“Bu Endah, Ita sudah menjadi Duta
green school kita..”
(apakah benar Bu Ani, yang katakan
itu..)
“iya benar bu ita sudah mau..”
Seminggu
setelah penunjukan Ita sebagai Duta Green School akhirnya hari senin pas
upacara Ita pun di lantik menjadi Duta Green School. Banyak yang tak percaya
dengan itu, tapi itu lah keadaannya, Ita pun kini semakin gencar
memsosialisasikan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. :)